Antologi Lentera Satu

Antologi Lentera 1
Kompilasi dari beberapa Puisiku yang kugabungkan menjadi satu untuk memadatkan ruang Blog folder Kumpulan Puisi “Tabir Langit”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bocah Gerimis

"Harapan kemana?" tanya
Angin kepada ombak.

"Ditelan samudera!"
Jawab Gemulung ombak bersama riaknya.

Pasti serupa pula,
Jawaban lainnya.
; Batu, ilalang, Gunung, sabana, stepa,
Bahkan gua gua di sana
Satu suara!
Saat sampaikan kabar melalui arakan awan ke tenggara
Kepada dia.
- Si bocah kurus bermuram durja

Bukankah takdir juga melihat
Lewati batasan almanak yang kukung berhenti
Terhadap sosok pilu itu
Si bocah kurus
; Sendiri di ambang mimpi

Teriris
Miris
Tangis
Bengis!

Dia menanggung pedih sendiri
Tak ada keluarga dan sanak saudara untuk berbagi
; Ibunya di batas usia!
Bapaknya kawin lagi dan entah kemana.

"Inikah hidup?"
Tangisnya gerimis

Terpekur dalam sendiri
Pandangnya sayu kepada segenggam obat teremat
- Di tangannya
Untuk sakit Ibu tercinta

Wahai Angin!
Ombak!
Dan awan!
Kusampaikan kabar kepada kalian
Untuk mencari jawaban.

Malam akan menjelang,
Hendak makan apa dia kemudian?

Ko Jeena, 06/08-14
..........................................................................................................
Si Pendosa

Butiran di jemarimu menggelintir
Sedecap sama dengan Lafadz menyamudera
Cukuplah asmaNya
-Berdebur hingga ke mari
Serupa rapal resonansi
Aku tenang di sini

Biarkan calak calakmu meletup!
Wahai pencanang cinta,
Cintamu akan membait
Dan menghujam namaNya

Sementara aku pasang telinga
; Menguping
Desah desah cintamu terhadap Dia
Sembari hati ini meringis; Raung menangis
Diri hina!
Senggama dengan dosa.

Ko Jeena, 06/08-14
...........................................................................................................
Siapa Dia?

Baitnya menggunung,
Siapakah dia?
"Tak pernah kutemui titian seperti dia," ucapku.

Binar matanya saling mengait
Bergumul pada ujung ujung samudera
Lalu
Bentuk simpul senyum,
; Sederhana
Namun menawan.

Ya Rabb,
Bias cahaya pada lensanya sudah cukup
Buat mataku tertusuk
Satu dua rasa jua menggema
Apalagi nanti?
Entah apa lembar berikut.

Memang manis,
-Dia
Tak jua aku sanggup menyangkal

Jika gula pun
Terasa hambar.

Ko Jeena, 05 Agustus-14
...........................................................................................................
Catatan Amal

Buku usang itu sama
-Kata kata
Masih siratkan gersang serupa
; Pula halamannya
Cerca dan umpat parodi nestapa

Akupun ada di sana,
Berupa sketsa hati
Carut marutnya buncah
; Kusut!

"Catatan apa?"
Raqib Atib!

Ah! kemarin putih
Lembar berikutnya hitam
-Mengelam.

Jambi, 05 Agustus 2014
...........................................................................................................
Jujur!

Apakah itu sebuah kejujuran(?)
Jika Keping keping jadi erosi
; Ketidakpercayaan
Biarlah sudah,
Arusnya berdebur
Kikis dari sisa kata terbantahkan.

Padahal engkau tahu,
Sebelumnya jua sudah tahu
Jika begitu murahnya kejujuran ini dapat engkau miliki
Kalaupun bisa dinego
Pasti Sekerat kerakpun masih tega engkau tawar

Sudahlah!
Aku tidak pernah macam macam
Sepeser jua tak pernah aku selipkan
; Tak mungkin
Kugadaikan keikhlasan hanya untuk sekoin ratusan

Engkau! bisa pegang lidahku
Meski penuh luka karena sariawan
Setidaknya sekatapun tak kehilangan ejaan
Tentang kejujuran.
;Ya!
Kejujuran.

Aku di sini hanya cari makan,
Tak terbersit untuk curang selewengkan
Dengar!
Masih sadar aku tentang hak yang mesti kudapatkan
Atau kewajiban harus terlaksanakan.

Ko Jeena, 04/08/14
...........................................................................................................
Doa

Kutitipkan kepadamu ya Allah
Setangkup do'a
Dan tetesan air mata
Semoga peluh ketulusan ini
Menjadi penghapus dosa hamba

Hilangkan dendam ini!
Benci ini!
Marah ini!
Kecewa ini!
Agar putih ini ringan kembali.

Ko Jeena, 04 Agustus-14
..........................................................................................................
Ada Cara

Selalu ada cara,
Mentari menyapa embun pagi ini
; Denyar cahayanya
Membangunkan seekor domba di ujung sana.

Selalu ada cara,
Udara membelai dedaunan, satu satu berterbangan.
; Semilirnya Merayu
Putri Malu menguncup di ujung bebukitan

Masih selalu ada cara,
Rintik rintik hujan mendekap bumi kehausan
; Basahnya luruh
Menghidupkan serunai dan mawar mulai bermekaran

Adakah kita masih,
Mengetahui cara menangkupkan tangan
Menengadahkan ke angan dengan sejuta kepasrahan,
"Fabbiayyi irobbikuma tukadziban"

Dan nikmat Tuhanmu manakah yang
Kamu dustakan?

Padahal selalu ada cara,
Namun kita
; Enggan mencariNya.

Ko Jeena, 04 Agustus 2014
...........................................................................................................
Gadis Sendiri

Wajah siapakah terlihat di sana?
Tatkala Seorang gadis dengan mendungnya
Menatap cermin kusam tak kemilau lagi
; Bergeming

Ia usap perlahan
Gadis sendiri,
Kesedihan membening di setiap tandan tandan mata
Luruh; Menganak sungai.

"Sudah berapa lama,
Hati terjeruji di sini(?)
Namun,
Tak setangkup jua
Cinta datang menghampiri."
Lirih ia berkata.

Ko Jeena, 01 Agustus 2014
...........................................................................................................
Anak Manusia

Cobalah lihat kepadanya; anak manusia,
Sang gembala zaman.
Yang berjalan dengan gontai tekadnya
Terseok melewati setapak nadir di lorong nan sunyi
Sendiri,
Mengeja sepi.

Di balik gemerlap dunia,
Dia bersembunyi di deretan pagar tua.
Gerbong gerbong kereta

Namun inilah dunianya,
Seperti pohon yang tercerabut akarnya
Sedih pilu itulah bahagia
Rintih tangis itulah gembira.

Ko Jeena, 31 Juli 2014
...........................................................................................................
Rapal Doa

Kawan,
Pernah kau dengar angin di sana berbisik?
Pada pucuk ilalang bercengkrama
Atau sunyi disini bertafakur
Dalam kelamnya; memang.
Saat dengkur para pemimpi
Bentuk sebuah balada tua
Benarlah!

Angin jua genggam sejuta nyawa
Saat tangan-tangan perindu menengadah
Sepertiga malam, iya itu.

Ah! tidak satupun ku temui dirimu
Di depan atau belakang rapalan doa.
Sungguh miris, kawan
Jika perjuangan hanya sebatas angan belaka.

Jambi, 08/06-14
...........................................................................................................
Pesan Untuk Bunda

Engkau di mana?
; Bunda.
Luka hati terkapar
Tak cukupkah jadi bukti.

Dua puluh lima tahun ini
Aku mencarimu tak henti.

Ingin mengadu,
-Aku
Namun gemintang tak peduli

Griya ini sunyi
Tanpa senyummu lagi

Bisik bisik ilalang di luar
Saling bergesek
Bergumam satu dan lainnya
; Tentang engkau,

Aku juga,

Diam diam kutangkup angin
Berbisik pilu,
"Sampaikan rinduku pada bunda."

Ko Jeena, 12/08-14
...........................................................................................................
Nostalgia Indonesia

Apa kabar Indonesiaku?
Masih ingatkah
; Engkau
Dengan tinta emas lembaran almaktub zaman
-Lekang pada waktu
Enam puluh sembilan tahun lalu

Sejarahmu harum. Masih tercium
Dalam anyir kubang darah tangan tangan gagah
Meski tandas, sudah
Nyawa nyawa pembelamu
Demi engkau
; Indonesia!

Berabad abad almanak lelah menghitung
Berapa banyak
Tangis luruh
Kucur Peluh
Gelimpang mayat
Untuk bayar setangkup kemerdekaanmu
-Sedikit

Sungguh,
Masa itu telah lama
Lewati gradasi masa
Euforia senja
Orde lama!
Baru
Reformasi
-Dan kini
Katanya demokrasi.

Ah! Indonesia
Apakah benar telah merdeka(?)
Raguku tatkala pandang kibar benderamu
Tak lagi perkasa di pancang tiangmu
; Masai
Luntur warnamu.

Apa lagi artimu sekarang
Selain Hedonisme dan Individualisme

Mari Indonesia,
Kita bernostalgia
; Sejenak
Dengan khayal kemerdekaan
Masa lalu.

Jambi, 17/08-14



7 komentar:

  1. Monica Wang mengatakan...

    Gabung yuk di F*a*n*s*B*E*T*T*I*N*G
    Ini pin bbmnya 5ee80afe :D

  2. makanan dan minuman mengatakan...

    agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    pin bbm :2B389877

  3. Dave Thames mengatakan...

    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

  4. Rai Vinsmoke mengatakan...

    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

  5. veronica lim mengatakan...

    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajoqq^^com...
    segera di add black.berry pin 58CD292C.
    WwW-AJoQQ club-c0m | bonus rollingan 0,3% | bonus referral 20% | minimal deposit 15000

  6. veronica lim mengatakan...

    pin BB : 58ab14f5 , di add ya...
    dijamin seru dan menghasilkan | IONQQ.

  7. sarah mengatakan...

    I0nQQ*C0m
    agen terbesar dan terpercaya di indonesia
    segera daftar dan bergabung bersama kami.
    p1n bb:*58ab14f5

Posting Komentar