Ko Jeena
Tercenung
lesu, desir darah Ajo seolah habis terkuras. Semangatnya meredup seketika, tak
gairah lagi ia pada bidak di depan matanya. Terlebih lagi ketika satu-satunya
jenderal pertahanannya mati terbunuh tepat di depan kedua bola matanya.
“Nah loh, ayo jalan Jo! ini giliranmu. Kau gunakan saja perwira berkudamu
sebagai tameng rajamu” desak Ito dengan percaya diri tinggi.
Menggebu-gebu.Terlebih setelah Ito berhasil merangsek masuk pertahanan Ajo. Di
gulingkannya benteng sebelah kanan hanya dengan sekali gebuk. Dan ia pun
berhasil membantai beberapa perwira dalam tiga langkah terakhir. Sungguh ia berada
di atas angin sekarang.
Sementara
Ajo, seorang pria tanggung yang selalu setia menjadi lawan tanding si Ito
merasa nyawa rajanya sudah tidak panjang lagi. Makanya dengan berhati-hati
betul ia pikirkan cara agar dapat melarikan si raja. Dahinya berkerut
memikirkan sebuah strategi jitu. Apapun caranya. Meski ia harus korbankan
seluruh bidak yang ada di arena. Raja harus selamat. Melihat situasi saat ini
yang tak mungkin lagi melakukan serangan balik.
Keadaan
jauh berbeda. Ah, sialan si Bang Ito. Dia
hanya sisakan seorang prajuritku di lini depan. Gumamnya dalam hati. Dan
itupun sebentar lagi juga akan mati dihajar prajurit pertahannan Ito di depan
perwira luncur miliknya.
“Semprul!
abang habiskan seluruh bidakku. Tidak bisa jalan lagi lah aku ini.”
“Ah,
siapa bilang tidak bisa jalan, masih banyak lah itu. Kamu ajak saja rajamu
berkeliling dunia,” sergah Ito sembari tertawa terbahak-bahak.
Untuk
kesekian kalinya Ajo merasa dirinya dipermainkan Ito. Untuk urusan catur memang
Ito adalah jawara di dusun ini. Dalam sejarahnya ia pernah beberapa kali
menjuarai turnamen catur se-RT ketika merayakan hari kemerdekaan. Dua kali
menang lomba catur tingkat kelurahan ketika Pak Pane (lurah saat itu)
mengadakan perlombaan tersebut guna meramaikan kampanye dirinya. Sekali menang
tanding lawan Pak usof, mantan juara bertahan dua periode lomba catur tingkat
Kabupaten beberapa tahun lalu. Dan tentunya status jawara itu kian tersemat
karena kebarhasilannya mencundangi Ajo puluhan kali. Meskipun itu tidak
termasuk suatu prestasi.
Ajo
sendiri, selalu menjadi korban pelampiasan kebiadaban selera catur Ito. Pada
mulanya Ajo kerap kali menolak jika diajak Ito menemaninya main catur.
Alasannya logis. Toh nanti Ito juga yang menang. Namun Ito tak pendek akal.
Segera ia mainkan akal bulusnya pada Ajo. Dengan bermodalkan sebatang rokok
kretek, pasti hati Ajo dapat luluh lantak dibuatnya. Kebiasaan Ajo sebagai
pecandu rokok berat dapat dimanfaatkan Ito dalam memuaskan kecanduannya akan
catur yang begitu berat pula. Itulah kemampuan dasar pemain catur handal.
Strategi.
Lagi-lagi.
Dan sekali lagi. Ajo luluh pada bujuk rayu sebatang rokok kretek.
Dengan
penuh keraguan, Ajo langkahkan Raja pada area A2. Diperkuat oleh penjagaan sebuah
bidak prajurit yang selalu mengapit raja. Sementara Ito yang telah puas
memporak-porandakan sebagian besar bidak Ajo, merasa inilah saat yang tepat
untuk manghabisi nyawa raja Ajo. Namun tetap dengan pertimbangan yang matang.
Beberapa langkah lagi mungkin. Setelah ajo benar-benar masuk kedalam
perangkapnya. Ajo akan tamat.
“Kemana
lagi lah ini bang, tak ada langkah lagi selain ke belakang,” tanya Ajo yang
sudah terlalu bimbang.
“Terserah
kau lah Jo. Bisa kau geser ke kanan. Atau ikut nalurimu untuk mundur ke
belakang.”
“Kebelakang
lah bang kalau begitu. Kalau ke kanan tak mungkin. Itu bisa buat peluang abang
menyerbu,” papar Ajo singkat
Buncah
tawa Ito menggila lagi tatkala ia dengar pemaparan asal si Ajo.
“Kau
tahu, catur itu seperti kehidupan Jo. Hidup adalah pilihan. Sama seperti catur,
langkahmu adalah pilihan.”
“Nah
si abang mulai berfilosofi. Ini benar tidak kebelakang,” potong si Ajo
“Makanya,
dengar dulu penjelasan abang. Kamu mau menang tidak?”
“Ya
mau lah bang. Tapi bidak tinggal dua bagaimana bisa menang. Bidak abang masih
banyak.”
Tawa
Ito membuncah lagi.
“Ya
siapa bilang kau bisa menang untuk saat ini. Yang aku maksudkan. Mungkin dengan
kau dengar kata-kataku, kau bisa menang lain waktu. Itu pun bukan lawan aku,
hahaha!!”
“Abang
terus saja ledek aku. Lah apa yang mau abang ceritakan pada aku?” Tanya Ajo
kini mulai penasaran.
“Begini,
em.. sampai mana tadi abang jelaskan.”
“Pilihan..pilihan...”
jawab Ajo, sembari ia ikuti kata hatinya dan menggeser raja kebelakang.
“Oke..
pilihan. Nah, seperti dalam catur kehidupan kita itu adalah pilihan. Ingin kita
bawa ke kebaikan atau malah kelembah kenistaan.”
“Apa
hubungannya bang.. dengan lembah segala”
“Kau
lihat papan catur itu. Hitam putih. Seperti hidup kita yang bernuansa hitam
putih. Itulah makanya para syufi bilang hitam putih kehidupan. Seperti papan
ini,. Kau sendiri yang menentukan mau kau bawa kemana hidupmu. Ke hitamkah atau
ke putih”
Ajo
mengangguk-anggukan kepalanya. Antara dua kemungkinan, ia mengerti atau hanya
pura-pura mengerti agar Ito cepat selesaikan celotehannya.
“Dalam
catur, di setiap langkah yang kau ambil jo, pasti ada konsekwensinya. Kau
menang atau kau malah kehilangan bidak berhargamu. Coba kau korelasikan pada
hidupmu. Setiap langkah yang kita ambil akan berdampak baik dan bisa juga
berdampak buruk. Nah itulah konsekwensi hidup jo. Kau dapatkan tujuan hidupmu,
atau kau malah kehilangan apa yang berharga dalam hidupmu.”
“Terus
bang.”
“Terus..
terus.. kau kira abang ini tukang parkir.” Sembari membelalakkan matanya
Ajo
hanya nyengir melihat tingkah Ito
“Begini
jo, abang Cuma mau bilang. Dalam bermain catur itu tidak hanya asal langkah.
Setiap langkah yang kau ambil harus kau pertimbangkan untuk tiga sampai empat
langkah kedepan. Tidak hanya sekedar 'asal raja selamat' tidak hanya itu Jo.
Kalau begitu anak kecil juga tahu.”
Desakan
demi desakan semakin kentara manghajar si Ajo. Kini Raja Ajo boleh jadi
tersengal-sengal menanti ajal yang sudah di depan mata. Nyawanya tak panjang
lagi. Dia sudah terjepit di sudut bawah B1 oleh ujung tombak Ito. Tiga punggawa
sekaligus kini ada didepannya, Mentri, Kuda, dan luncur sudah siap menebas
leher raja Ajo. Satu-satunya langkah tersisa hanya ke kiri, dan itu berarti
Tamatlah Ajo.
“Skak
Matt..!!” teriak Ito menegaskan kemenangannya.
Ajo
hanya meringis menanggapi kekalahannya. Sebab itu sudah biasa tiap kali Ajo
jadi bulan-bulanan pemuas nafsu Bercaturnya Ito.
Jambi,
02 April 2014
Yuk daftar, main-main b0l4 disini F*a*n*s*B*E*T*I*N*G :)
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877