Skak Matt !!



Ko Jeena
Tercenung lesu, desir darah Ajo seolah habis terkuras. Semangatnya meredup seketika, tak gairah lagi ia pada bidak di depan matanya. Terlebih lagi ketika satu-satunya jenderal pertahanannya mati terbunuh tepat di depan kedua bola matanya.
“Nah loh, ayo jalan Jo! ini giliranmu. Kau gunakan saja perwira berkudamu sebagai tameng rajamu” desak Ito dengan percaya diri tinggi. Menggebu-gebu.Terlebih setelah Ito berhasil merangsek masuk pertahanan Ajo. Di gulingkannya benteng sebelah kanan hanya dengan sekali gebuk. Dan ia pun berhasil membantai beberapa perwira dalam tiga langkah terakhir. Sungguh ia berada di atas angin sekarang.
Sementara Ajo, seorang pria tanggung yang selalu setia menjadi lawan tanding si Ito merasa nyawa rajanya sudah tidak panjang lagi. Makanya dengan berhati-hati betul ia pikirkan cara agar dapat melarikan si raja. Dahinya berkerut memikirkan sebuah strategi jitu. Apapun caranya. Meski ia harus korbankan seluruh bidak yang ada di arena. Raja harus selamat. Melihat situasi saat ini yang tak mungkin lagi melakukan serangan balik.
Keadaan jauh berbeda. Ah, sialan si Bang Ito. Dia hanya sisakan seorang prajuritku di lini depan. Gumamnya dalam hati. Dan itupun sebentar lagi juga akan mati dihajar prajurit pertahannan Ito di depan perwira luncur miliknya.
“Semprul! abang habiskan seluruh bidakku. Tidak bisa jalan lagi lah aku ini.”
“Ah, siapa bilang tidak bisa jalan, masih banyak lah itu. Kamu ajak saja rajamu berkeliling dunia,” sergah Ito sembari tertawa terbahak-bahak.
Untuk kesekian kalinya Ajo merasa dirinya dipermainkan Ito. Untuk urusan catur memang Ito adalah jawara di dusun ini. Dalam sejarahnya ia pernah beberapa kali menjuarai turnamen catur se-RT ketika merayakan hari kemerdekaan. Dua kali menang lomba catur tingkat kelurahan ketika Pak Pane (lurah saat itu) mengadakan perlombaan tersebut guna meramaikan kampanye dirinya. Sekali menang tanding lawan Pak usof, mantan juara bertahan dua periode lomba catur tingkat Kabupaten beberapa tahun lalu. Dan tentunya status jawara itu kian tersemat karena kebarhasilannya mencundangi Ajo puluhan kali. Meskipun itu tidak termasuk suatu prestasi.
Ajo sendiri, selalu menjadi korban pelampiasan kebiadaban selera catur Ito. Pada mulanya Ajo kerap kali menolak jika diajak Ito menemaninya main catur. Alasannya logis. Toh nanti Ito juga yang menang. Namun Ito tak pendek akal. Segera ia mainkan akal bulusnya pada Ajo. Dengan bermodalkan sebatang rokok kretek, pasti hati Ajo dapat luluh lantak dibuatnya. Kebiasaan Ajo sebagai pecandu rokok berat dapat dimanfaatkan Ito dalam memuaskan kecanduannya akan catur yang begitu berat pula. Itulah kemampuan dasar pemain catur handal. Strategi.
Lagi-lagi. Dan sekali lagi. Ajo luluh pada bujuk rayu sebatang rokok kretek.
Dengan penuh keraguan, Ajo langkahkan Raja pada area A2. Diperkuat oleh penjagaan sebuah bidak prajurit yang selalu mengapit raja. Sementara Ito yang telah puas memporak-porandakan sebagian besar bidak Ajo, merasa inilah saat yang tepat untuk manghabisi nyawa raja Ajo. Namun tetap dengan pertimbangan yang matang. Beberapa langkah lagi mungkin. Setelah ajo benar-benar masuk kedalam perangkapnya. Ajo akan tamat.
“Kemana lagi lah ini bang, tak ada langkah lagi selain ke belakang,” tanya Ajo yang sudah terlalu bimbang.
“Terserah kau lah Jo. Bisa kau geser ke kanan. Atau ikut nalurimu untuk mundur ke belakang.”
“Kebelakang lah bang kalau begitu. Kalau ke kanan tak mungkin. Itu bisa buat peluang abang menyerbu,” papar Ajo singkat
Buncah tawa Ito menggila lagi tatkala ia dengar pemaparan asal si Ajo.
“Kau tahu, catur itu seperti kehidupan Jo. Hidup adalah pilihan. Sama seperti catur, langkahmu adalah pilihan.”
“Nah si abang mulai berfilosofi. Ini benar tidak kebelakang,” potong si Ajo
“Makanya, dengar dulu penjelasan abang. Kamu mau menang tidak?”
“Ya mau lah bang. Tapi bidak tinggal dua bagaimana bisa menang. Bidak abang masih banyak.”
Tawa Ito membuncah lagi.
“Ya siapa bilang kau bisa menang untuk saat ini. Yang aku maksudkan. Mungkin dengan kau dengar kata-kataku, kau bisa menang lain waktu. Itu pun bukan lawan aku, hahaha!!”
“Abang terus saja ledek aku. Lah apa yang mau abang ceritakan pada aku?” Tanya Ajo kini mulai penasaran.
“Begini, em.. sampai mana tadi abang jelaskan.”
“Pilihan..pilihan...” jawab Ajo, sembari ia ikuti kata hatinya dan menggeser raja kebelakang.
“Oke.. pilihan. Nah, seperti dalam catur kehidupan kita itu adalah pilihan. Ingin kita bawa ke kebaikan atau malah kelembah kenistaan.”
“Apa hubungannya bang.. dengan lembah segala”
“Kau lihat papan catur itu. Hitam putih. Seperti hidup kita yang bernuansa hitam putih. Itulah makanya para syufi bilang hitam putih kehidupan. Seperti papan ini,. Kau sendiri yang menentukan mau kau bawa kemana hidupmu. Ke hitamkah atau ke putih”
Ajo mengangguk-anggukan kepalanya. Antara dua kemungkinan, ia mengerti atau hanya pura-pura mengerti agar Ito cepat selesaikan celotehannya.
“Dalam catur, di setiap langkah yang kau ambil jo, pasti ada konsekwensinya. Kau menang atau kau malah kehilangan bidak berhargamu. Coba kau korelasikan pada hidupmu. Setiap langkah yang kita ambil akan berdampak baik dan bisa juga berdampak buruk. Nah itulah konsekwensi hidup jo. Kau dapatkan tujuan hidupmu, atau kau malah kehilangan apa yang berharga dalam hidupmu.”
“Terus bang.”
“Terus.. terus.. kau kira abang ini tukang parkir.” Sembari membelalakkan matanya
Ajo hanya nyengir melihat tingkah Ito
“Begini jo, abang Cuma mau bilang. Dalam bermain catur itu tidak hanya asal langkah. Setiap langkah yang kau ambil harus kau pertimbangkan untuk tiga sampai empat langkah kedepan. Tidak hanya sekedar 'asal raja selamat' tidak hanya itu Jo. Kalau begitu anak kecil juga tahu.”
Desakan demi desakan semakin kentara manghajar si Ajo. Kini Raja Ajo boleh jadi tersengal-sengal menanti ajal yang sudah di depan mata. Nyawanya tak panjang lagi. Dia sudah terjepit di sudut bawah B1 oleh ujung tombak Ito. Tiga punggawa sekaligus kini ada didepannya, Mentri, Kuda, dan luncur sudah siap menebas leher raja Ajo. Satu-satunya langkah tersisa hanya ke kiri, dan itu berarti Tamatlah Ajo.
“Skak Matt..!!” teriak Ito menegaskan kemenangannya.
Ajo hanya meringis menanggapi kekalahannya. Sebab itu sudah biasa tiap kali Ajo jadi bulan-bulanan pemuas nafsu Bercaturnya Ito.
Jambi, 02 April 2014

3 komentar:

  1. Erna Metasari mengatakan...

    Yuk daftar, main-main b0l4 disini F*a*n*s*B*E*T*I*N*G :)

  2. miao sai mengatakan...

    AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
    Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
    Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
    Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

  3. bam dum tus mengatakan...

    agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    pin bbm :2B389877

Posting Komentar