Tidak ada manuasia yang tak pernah salah.
Sudah fitrah manusia menjadi makhluk yang penuh dosa. Tak lantas kita berputus
asa terhadap pengampunan Allah. Karena Allah maha pengampun atas segala dosa
yang telah kita perbuat. La Tahzan!
DAFTAR MENU
Don't See Anything From The Cover
Diposting oleh
Unknown
di
Rabu, Mei 14, 2014
Ko Jeena
Sahabat, ini hanya sebuah coretan
ringan yang coba kurangkai dari apa yang terlihat dan apa yang kurasa serta
kutemui hari ini. Bukanlah sebuah kisah panjang tentang hidup, melainkan hanya
secuil hikmah yang yang kudapat dari guru terbaikku yang selalu mengajarkan
tentang hitam dan putih serta manis asamnya sebuah hidup. Guru itu adalah
kehidupan disekitarku sendiri.
Kita Dan Tanggung Jawab
Diposting oleh
Unknown
di
Rabu, Mei 14, 2014
Ko Jeena
Sejenak berfikir, begitu enaknya
hidup seperti seekor burung. Dia dapat terbang bebas kemanapun yang ia suka,
tanpa harus terbelenggu oleh aturan sebagai rambu-rambu. Meskipun burung
senantiasa terbang menyibak angkasa melintasi batas antar negara, ia tidak
harus mengurus paspor agar tidak bermasalah dengan petugas imigrasi. Ia tidak
harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Tidak perlu takut ditilang
karena nerobos lampu merah. Tidak juga memikirkan kenaikan harga sembako akibat
BBM melonjak, apalagi kelangkaan elpiji kini yang seakan membunuh secara perlahan.
Bodoh Mana, Manusia Atau Kerbau?
Diposting oleh
Unknown
di
Rabu, Mei 14, 2014
Ko Jeena
"Mana yang lebih pintar
anak-anak, antara manusia dan kerbau?" tanya seorang guru sekolah dasar
kepada siswa-siswinya yang baru duduk di kelas satu.
Belajar Dari Monyet
Diposting oleh
Unknown
di
Rabu, Mei 14, 2014
Ko Jeena
Ada sebuah cerita singkat mengenai
monyet dan perilakunya ketika ia terjebak di atas pohon kelapa dan diantara
hempasan angin tornado yang sangat kencang memusarinya.
Sang monyet sangat ketakutan hingga ia mencengkram dengan kuat dan lebih kuat lagi pada pohon kelapa tersebut. Ia lakukan dengan seluruh tenaganya untuk bertahan hidup dan agar tidak terlempar oleh angin tornado tersebut.
Sang monyet sangat ketakutan hingga ia mencengkram dengan kuat dan lebih kuat lagi pada pohon kelapa tersebut. Ia lakukan dengan seluruh tenaganya untuk bertahan hidup dan agar tidak terlempar oleh angin tornado tersebut.
Hiporia Tahun Baru Salah Kaprah
Diposting oleh
Unknown
di
Rabu, Mei 14, 2014
(Tulisan lama, 01 Januari 2014, saya Repost kambali)
Ko Jeena
Beberapa jam yang lalu, saat malam
masih berselimut kelam, saat bintang-bintang mencandai bulan. Masih terngiang
jelas di benak akan hyporia gemerlapnya malam. Mengikuti hitungan mundur
penyelenggara segera ditembakkan kembang api ke langit. Menutupi mega-mega
malam dengan warna-warni bak pelangi. Indah memang, membentuk panorama sempurna
dalam kilatan jutaan warna menutupi hitamnya langit kala itu. Bias cahayanya
menerpa di segenap penjuru bumi kota ini.
Cemburu Positif
Diposting oleh
Unknown
di
Rabu, Mei 14, 2014
Ko Jeena
Sejujurnya aku cemburu. Entah
bagaimana awalnya merasakan hal itu. Mungkin kini, atau telah lama terpatri
tanpa disadari. Setahun yang lalu, atau bahkan sewindu yang lalu. Tidak dapat
di hitung dengan algoritma karena telah buram dalam ingatanku. Terlalu lama, jika
di bandingkan ketika mula hatiku telah mambatu. Sampai enggan untuk sekedar
memikirkan kecemburuan yang semu. Biarkan sajalah, pikirku kala itu. Lambat
laun akan terlarut pula pada remah-remah waktu dan duniaku kala itu. Serta
berharap insomnia sekalian, biar lupa semuanya.
Emansipasi Kini, Masih Pantaskah?
Diposting oleh
Unknown
di
Jumat, Mei 02, 2014
Ko Jeena
Memaknai emansipasi sendiri
bukanlah suatu hal yang sangat mudah, seperti ketika kita membalikkan telapak
tangan. Banyak yang harus dipertimbangkan. Seperti halnya saat kita menilai
sesuatu dari sudut pandang masing-masing, maka akan timbul keragaman defenisi
yang tergambarkan dalam bentuk pola pikir berupa dogma yang tercetus di
dalamnya.
Langganan:
Postingan (Atom)