Keajaiban Salam

Ko Jeena
Dalam  sebuah kehidupan terkadang kita meremehkan sesuatu yang kecil dan mengejar yang lebih besar. Apapun bentuknya, tindakan meremehkan itu tidaklah dibenarkan. Bisa jadi yang kita anggap remeh dan kecil itu malah memberikan kontribusi besar terhadap hidup kita. Sebagai seorang manusia kita tidak pernah tahu, Allah maha tahu segala sesuatu yang terbaik untuk kita

Contohnya saja dalam cerita ini, suatu kebaikan kecil yang rutin dilakukan malah akan menjadi sebuah kebaikan besar terhadap dirinya. Ingatlah, jika prinsip kebaikan dan keburukan itu adalah selalu berpantul kembali kepada pelakunya.
Namanya Pak Bedjo, dia adalah sebuah karyawan swasta di sebuah perusahaan penjualan nudget dan sossis. Dia bekerja di bagian Inventory Control (IC) atau yang mengecek persediaan Nudget di gudang penyimpanan yang  berupa ruang pendingin raksasa. Ayah dari dua orang anak ini baru satu tahun bekerja di tempat ini. Rekan-rekan kerjanya mengenal dia sebagai sosok yang ulet, baik hati, dan santun.
Suatu hari, perusahaan Nudget ini sedang menerima banyak pesanan dari berbagai retail ternama di kota ini. Hal ini membuat manager operasional harus mendesak purchasing untuk lebih banyak menyetok Nudget di luar dari pesanan yang sudah ada. Oleh karena itu, sejak siang hari hingga beranjak malam mobil kontainer yang membawa Nudget dalam jumlah besar tak henti-hentinya datang untuk mengedrop barang bawaannya.
Semua pegawai sibuk, tak terkecuali pula dengan Pak Bedjo. Sebagai seorang IC dia harus memastikan jumlah barang yang datang sesuai dengan pesanan Purchasing. Dengan kata lain dia harus rela pulang lebih larut malam lagi untuk menyelesaikan tugasnya.
Pendek cerita, malam ini seluruh pegawai di dalam department Logistic telah pulang semua sebab Nudget dari kontainer terakhir telah diturunkan lima belas menit yang lalu. Tinggal Pak Bedjo sendiri yang masih berada di dalam ruangan pendingin untuk memastikan jumlah terakhir sebelum laporan stock dia berikan pada atasan esok pagi. Tiba-tiba, entah kenapa pintu dari ruangan pendingin tertutup sendiri. Secepat kilat Pak Bedjo berusaha mengejar untuk keluar dari dalam ruang pendingin, namun upayanya gagal. Dari dalam, pintu itu sangat sulit dibuka sebab handle pintu berada di luar.
Dengan kondisi ruangan yang sangat dingin dan tertutup, Pak Bedjo menjadi lemas. Ia jatuh tertelungkup dengan tangan dan lutut mengapit perutnya menahan dingin. Kondisinya makin melemah dan semakin melemah. Tubuhnya menggigil hebat. Tak lama setelah itu pintu digedor dari luar.
Seseorang membukanya dan melihat kondisi Pak Bedjo sekarat kedinginan. Segera dia gotong tubuh Pak Bedjo menuju keluar ruangan di basement. Sebab di sana lebih hangat dari ruangan lainnya dikarenakan mesin-mesin berukuran besar penggerak lemari pendingin berada di basement. Segera dia selimuti tubuh Pak Bedjo dengan segala ambal dan kain tebal untuk membuatnya lebih hangat.
Perlahan, kondisi Pak Bedjo semakin membaik. Ketika benar-benar pulih, orang yang pertama dia lihat adalah seorang tukang sampah yang biasa bekerja serabutan di perusahaan ini. Namanya Joni, dialah orang yang menyelamatkan hidup Pak Bedjo malam ini.
“Terimakasih ya Jon,” ucap Pak Bedjo pada Joni dengan masih menahan gemetarnya karena dingin.
“Iya Pak, sama-sama,” sahutnya.
“Alhamdulillah Jon, Allah mengirimkanmu sebagai penyelamat saya, saya tidak tahu apa yang bakal terjadi jika kamu tidak ada tadi.”
“Ndak apa-apa Pak, itu sudah kewajiban saya,” jawabnya bijak.
“Tapi Jon, kok kamu tahu saya masih di dalam?” tanya Pak Bedjo penasaran.
“Iya Pak, soalnya sore ini saya tidak melihat bapak pulang. Biasanya bapak selalu mengucapkan salam pada saya, pada saat pagi ketika datang ataupun sore ketika pulang, bapak selalu mengucapkan salam kepada saya. Bapak menganggap tukang sampah seperti saya ini ada, padahal yang lain selalu tak pernah menghiraukan saya. Saya bekerja sebagaimana kewajiban saya dan merekapun juga begitu, jadi di mata mereka saya ini ada atau tidak itu tidak penting. Tapi bapak beda, bapak memanusiakan saya. Meski terkadang saya malu, selalu saja bapak duluan yang ucapkan salam, saya selalu terlambat mengucapkannya duluan pak. Dan sore ini bapak tidak terlihat, saya sudah siap-siap untuk ucapkan salam duluan. Saya curiga. Makanya saya susul bapak ke dalam. Dan di sana saya melihat tubuh bapak tergeletak di dalam ruang pendingin,” jelasnya sembari tersenyum.
Mendengar itu, Pak Bedjo menangis dan bersyukur pada Allah.
Subhanallah, maha besar Allah. Demikian kisah itu agar kita bisa mengambil pelajaran. Betapa mudahnya mengucapkan salam terhadap orang lain namun kita selalu lupa atau bahkan enggan melakukannya. Inilah keajaiban salam. Sesuatu yang ringan kita lakukan tapi berdampak besar terhadap kehidupan kita.
Mudah-mudahan bermanfaat, 




4 komentar:

  1. Monica Wang mengatakan...

    Gabung yuk di F*a*n*s*B*E*T*T*I*N*G
    Ini pin bbmnya 5ee80afe :D

  2. makanan dan minuman mengatakan...

    AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
    Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
    Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
    Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

  3. Rai Vinsmoke mengatakan...

    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

  4. sarah mengatakan...

    I0nQQ*C0m
    agen terbesar dan terpercaya di indonesia
    segera daftar dan bergabung bersama kami.
    p1n bb:*58ab14f5

Posting Komentar