Tidur Berkualitas Ala Rasullullah
Meningkatkan Kinerja Kita Di Kantor
Sebagai seorang karyawan, membangun kinerja yang baik adalah tuntutan wajib bagi setiap perusahaan dimanapun tempat kita bekerja. Apapun bidangnya, kualitas adalah hal paling utama. Semakin giat seseorang dalam bekerja, maka itu akan menentukan nilai kredibilitas dirinya dalam berkarir. Tentunya hal itu juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan penghasilannya kelak. Apakah itu seorang karyawan atau seorang pebisnis sekalipun tetaplah kualitas kerja menjadi tolok ukur mendasar dalam meraih setiap apa yang ditargetkan.
Sebagai seorang karyawan, membangun kinerja yang baik adalah tuntutan wajib bagi setiap perusahaan dimanapun tempat kita bekerja. Apapun bidangnya, kualitas adalah hal paling utama. Semakin giat seseorang dalam bekerja, maka itu akan menentukan nilai kredibilitas dirinya dalam berkarir. Tentunya hal itu juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan penghasilannya kelak. Apakah itu seorang karyawan atau seorang pebisnis sekalipun tetaplah kualitas kerja menjadi tolok ukur mendasar dalam meraih setiap apa yang ditargetkan.
Untuk mewujudkannya tentulah diperlukan kondisi tubuh prima.
Pikiran jernih dan positif ibarat sebuah proyektil yang harus melesat untuk dapat
merealisasikannya. Bagaimana kita bisa mendapatkan kondisi prima tersebut? Jika
kita setiap hari terikat pada pola kerja itu-itu saja. Sudah pasti letih
ditambah jenuh menjadi salah satu faktor yang merongrong kualitas kerja kita.
Memang benar, Liburan ke tempat jauh nan asri menjadi
alternatif solusi untuk dapat memulihkan kembali kondisi diri agar menjadi
pengungkit yang meningkatkan kualitas kerja kita. Namun sekali lagi waktu
menjadi pembatas dalam mewujudkan hal itu. Ditambah biaya liburan yang setiap
tahun semakin bertambah manjadikan liburan hanya menjadi sebuah angan-angan
yang akan sulit untuk dilakukan.
Kenapa kita tidak mulai dengan hal terkecil dahulu, contohnya
tidur. Tahukan kita, jika memperbaiki kualitas tidur berarti telah memperbaiki
kualitas kita dalam bekerja. Sudah banyak riset membuktikan tidur yang
berkualitas akan berdampak positif bagi kita saat bekerja keesokan harinya.
Lalu, bagaimana cara agar tidur kita berkualitas. Agar
keesokan harinya kita menjadi lebih bersemangat untuk menjemput rezeki kita. Berikut,
ada beberapa cara tidur berkualitas Rasullullah. Karena sejatinya Rasullullah
selalu memperlakukan tidur dengan etika yang baik. Sebab dia paham akan menfaat
tidur ini bagi aktifitas kehidupan sehari-hari, terutama bagi kelangsungan
dakwahnya saat itu.
Pertama, berwudhu ketika akan tidur
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka
hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan Sholat.”
(HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
Dengan berwudhu berarti kita memiliki tanggung jawab terhadap
diri sendiri untuk menjaga wudhu kita agar tidak batal. Hal ini untuk mencegah
kita melakukan maksiat ketika tidur, sehingga kita tidak membuang-buang waktu
berharga kita yang seharusnya dialokasikan untuk beristirahat (tidur). Apa
jenis maksiat yang dimaksud disini? Tanyalah pada mereka yang telah baligh
namun masih sendiri.
Kedua, membaca doa sebelum tidur
Rasullullah Muhammad SAW jika mau tidur selalu berdoa,
“Bismika Allahumma Ahyaa wa Amut” “Dengan menyebut namaMU ya Allah, aku hidup dan mati.”
Selain doa di atas, kita dapat pula membaca doa sesuai dengan
apa yang ada di hati kita, karena sesungguhnya Allah maha mengetahui apa-apa
yang ada dalam hati setiap manusia.
Kenapa kita dianjurkan membaca doa sebelum tidur? Selain
untuk memohon perlindungan Allah selama kita tidur, doa bermakna pula kita
berpasrah diri kepada Allah atas kehidupan kita (saat sedang terbangun) dan
kematian kita (sesungguhnya tidur itu sangat dekat dengan kematian).
Dengan doa kita dapat pula memikirkan tentang hari yang telah
kita jalani. Kita berterima kasih kepada Allah atas segala perkara yang telah
Dia lakukan dan berbicara kepada-Nya tentang masalah-masalah dan
pergumulan-pergumulan kita. Kita dapat memohon Allah untuk tidur yang nyenyak
dan untuk mimpi-mimpi yang indah dan menghindarkan kita dari mimpi-mimpi yang
menakutkan.
Ketiga, maafkan kesalahan orang yang
mendzalimi kita
Sekilas, hal ini menurut kita sangatlah tidak penting. Tapi
jangan salah. Sebenarnya hal inilah yang paling penting untuk menentukan tidur kita
berkualitas atau tidaknya.
Bayangkan saja ketika kita tidur malah terbayang-bayang orang
yang menyakiti kita. Bukankah itu malah akan mengganggu tidur kita. Dengan
memendam kebencian kita jadi sulit tidur. Dengan menyimpan amarah kita malah
tidak bisa menikmati mimpi indah dengan nyaman. Bahkan sialnya dengan
bayang-bayang kebencian itu malah akan menjelma menjadi mimpi buruk dalam tidur
kita. Alhasil, seharusnya ketika bangun dengan kondisi segar bugar namun karena
kita tidak ingin memaafkan orang yang menyakiti kita, kita terbagun dengan
perasaan letih. Letih fisik dan pikiran.
Bila saja kita bisa memaafkannya, tidak saja metabolisme
tubuh kita akan terjaga bahkan pikiran kita menjadi lebih fresh karena beban
atau uneg-uneg di hati kita terlepas tak berbekas. Plong!. Dan keesokan
harinya, dengan wajah berseri-seri kita akan kembali menatap dunia dengan
segala tantangannya.
Keempat, tidur dengan posisi miring
ke sebelah kanan
Dari al-Barra’ bin Azib, “Apabila kamu hendak tidur, maka
berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian
berbaringlah di atas tubuhmu yang kanan.”
Kenapa kita dianjurkan tidur menyamping ke sebelah kanan?
Tentunya Rasullullah tidak asal sembarangan bicara. Ada alasan baik dibalik hadits
itu. Hadits ini mengajarkan kepada umat Islam agar berbaring di lambung kanan.
Pada saat itu tak ada yang mengetahui apa alasan dibalik sunah tersebut, tetapi
kini melalui penelitian yang panjang para ilmuwan berhasil mengungkapkan
rahasia di balik anjuran tersebut.
Dr. Zafir al-Attar menjelaskan Pada saat kita tidur dalam
posisi ini jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran
kecil. Selain itu tidur dengan cara ini akan menenpatkan hati pada posisi yang
stabil. Selain itu posisi ini juga sangat baik bagi pencernaan, penelitian
menunjukkan saat kita tidur dengan menyamping ke kanan, makanan akan mampu
dicerna oleh usus dalam 2,5 sampai 4,5 jam. Sedangkan dalam posisi tidur yang
lain makanan baru akan selesai dicerna setelah 5 sampai 8 jam.
Kelima, meletakkan tangan kanan di
bawah pipi sebelah kanan
“Rasullullah Muhammad SAW apabila tidur meletakkan tangan
kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud No. 5045, At Tirmidzi No.
3395, Ibu Majah No. 3877, dan Ibnu Hibban No. 2350)
Keenam, membaca surat Al-ikhlas,
Al-falaq, An-naas
Begitu besarnya Faedah ketiga surah ini, hingga Rasullullah
menganjurkan untuk selalu membacanya. Baik pagi dan petang, hingga setiap
sebelum tidur. Pada waktu ini, kita dianjurkan membaca surat Al
Ikhlash, Al Falaq, An Naas dengan terlebih dahulu mengumpulkan kedua telapak
tangan, lalu keduanya ditiup, lalu dibacakanlah tiga surat ini. Setelah itu,
kedua telapak tangan tadi diusapkan pada anggota tubuh yang mampu dijangkau
dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Cara seperti tadi diulang
sebanyak tiga kali.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
beliau berkata,
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di
setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak
tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash),
’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’
(surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada
anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian
depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR.
Bukhari no. 5017)
Ketujuh, tidur lebih awal dan bangun
lebih awal pula
Rasulullah tidur lebih awal dan bangun lebih awal.
Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur selepas isya dan bangun
pada pertengahan malam kedua. Ibnu Abbas pernah bertutur: “Suatu ketika
aku pernah bermalam dirumah bibiku Maimunah untuk melihat bagaimana shalatnya
Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur”. Namun
terkadang beliau bersama sahabat tidur malam selepas berdiskusi yang ada
kaitannya dengan masalah kaum muslimin. Hal ini tidak mengapa, yang dilarang
adalah setelah isya melakukan diskusi yang tidak bermanfaat atau
ngobrol/ngegosip sehingga tidurnya larut malam dan subuh kesiangan.
Hadits dari Abu Barzah menerangkan bahwasanya
"Rasulullah membenci tidur sebelum isya’ dan
bercakap-cakap setelahnya". (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim
No. 647 (235)).
Al-Hazh lbnu Hajar menerangkan bahwa dibencinya tidur sebelum
Isya’ karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya’ hingga keluar
waktunya, adapun bercakap-cakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya, dapat
meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam.
Hal ini juga pasti akan berdampak pada keesokan harinya di
tampat kerja bagi kita yang bekerja. Begitu larut tidur hingga tengah malam
membuat kondisi kita di kantor menjadi lunglai. Pikiran tak fokus. Bahkan menjadi
sering menguap dan mengantuk, apalagi jika kita bekerja di depan monitor
komputer.
Tidur kebanyakan juga tidak bagus. Sebenarnya, tidur 8 jam
sehari itu tidak baik bagi manusia. Kripke dan kawan-kawan menganalisa hasil
penelitian dari American Cancer Society yang diadakan antara tahun 1982-1988.
Studi ini mengumpulkan informasi tentang kebiasaan tidur dan kesehatan manusia
yang diamati selama enam tahun. Orang yang dijadikan obyek penelitian rata-rata
berusia 30 –102 tahun.
Orang yang tidur delapan jam sehari, selama penelitian
tersebut, memiliki risiko 12 persen meninggal lebih cepat. Risiko meningkat
menjadi 17 persen pada orang-orang yang tidur tujuh jam sehari. Sementara
risiko lebih besar, 34 persen terjadi pada orang-orang yang tidur sepuluh jam
sehari. "Risiko kematian pada orang yang tidur sepuluh jam sehari, sama
dengan risiko kematian pada orang kegemukan," kata Kripke.
Demikianlah ketujuh kiat dan cara-cara Rasullullah tidur. Dengan
kita mengkuti beliau dalam memanage kebiasaan tidur, mudah-mudahan memberikan
efek baik bagi aktivitas kita sehari-hari. Terutama bagi karyawan yang dituntut
untuk giat bekerja. Dengan semakin baik kualitas kita tidur maka kualitas kita
bekerjapun akan meningkat.
Hal ini selaras dengan penelitian para ahli yang mengkaji
cara tidur Rasullullah. Mereka menuturkan jika cara tidur Rasullullah sangat
efektif untuk meningkatkan performa ketika melakukan kegiatan sehari-hari.
Semoga bermanfaat,
Ko Jeena, 25 April 2014
Doanya jangan dibalik. Bismika Allahuma ahya wa amut
Yuk daftar, main-main b0l4 disini F*a*n*s*B*E*T*I*N*G :)
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)