Allah telah menjadikan Umat Islam sebagai umat terbaik yang dihadirkan atas seluruh manusia. Dengan Agama ini, Allah perintahkan umat islam menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai pelopor kebaikan, mencegah kemungkaran, dan pemimpin yang mengayomi secara adil dengan hukum Allah. Keadaan tersebut telah menempatkan umat Islam tampil pada barisan terdepan dalam percaturan bangsa-bangsa di dunia.
Bila kemudian kenyataan yang terjadi sekarang
umat Islam menjadi umat yang terbelakang, tak bernyali, hal itu tidak terlalu
sulit untuk mendeteksi penyebabnya. Faktanya adalah bahwa kebanyakan umat Islam
kini telah kehilangan jati dirinya (kepribadiannya) sebagai seorang muslim
--umat terbaik yang dijanjikan oleh Allah.
Hilangnya kepribadian itu erat sekali
hubungannya dengan kaburnya pemahaman umat akan aqidah Islam dan syariatnya
yang agung. Melihat kenyataan tersebut, menjadi kewajiban atas setiap muslim
mengembangkan jati diri keislaman dalam dirinya, sebagai langkah awal mengaplikasikan
Islam dalam realitas kehidupan.
Jalan menuju ke arah sana membutuhkan keyakinan,
kepercayaan diri, kesungguhan berusaha (berdakwah), kesabaran serta pengorbanan.
Untuk itu perlu ditanamkan pemahaman yang benar dan lurus tentang Islam dengan
segala dimensinya, mencakup kepribadian yang harus dimiliki dan dikembangkan
oleh setiap individu kaum muslimin.
Hasan Al Banna merumuskan 10 karakteristik
muslim yang dibentuk didalam madrasah tarbawi. Karakteristik ini seharusnya
yang menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang
dapat menjadi furqon (pembeda) yang merupakan sifat-sifat khususnya
(muwashofat).
Salimul
Aqidah - Good Faith - Akidah yang Bersih
- Tidak berhubungan dengan jin
- Tidak meminta tolong kepada orang yang
berlindung kepada jin
- Tidak meramal nasib dengan melihat telapak
tangan
- Tidak menghadiri majelis dukun dan peramal
- Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap
kuburan
- Tidak meminta tolong kepada orang yang telah
dikubur (mati)
- Tidak bersumpah dengan selain Allah
Subhanallahu wata’ala
- Tidak tasya'um (merasa sial karena melihat
atau mendengar sesuatu)
- Mengikhlaskan amal untuk Allah Subhanallahu
wa ta’ala
- Mengimani rukun iman
- Beriman kepada nikmat dan siksa kubur
- Mensyukuri nikmat Allah swt saat mendapatkan
nikmat
- Menjadikan syetan sebagai musuh
- Tidak mengikuti langkah-langkah syetan
- Menerima dan
tunduk secara penuh kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala
Shahihul
Ibadah - Right Devotion - Ibadah yang benar
- Ihsan dalam Thaharah
- Ihsan dalam shalat
- Membayar zakat
- Berpuasa fardhu
- Niat melaksanakan haji
- Komitmen dengan adab tilawah
- Menjauhi dosa besar
- Memenuhi nadzar
- Menyebar luaskan salam
- Menahan anggota tubuh dari segala yang haram
- Bersemangat untuk shalat berjamaah
- Bersemangat untuk berjamaah di masjid
- Menjaga Qiyamul-Lail
- Berpuasa sunnah
- Khusyu dalam membaca Alquran
- Berusaha dalam menghafal Al-Quran
- Komitmen dengan wirid tilawah harian
- Berdoa pada waktu-waktu utama
- Menutup hari-harinya dengan bertaubat dan
beristighfar
- Berniat pada setiap melakukan perbuatan
- Merutinkan dzikir pagi hari
- Merutinkan dzikir sore hari
- Dzikir kepada Allah swt dalam setiap keadaan
- Beriktikaf pada bulan Ramadhan, jika mungkin
- Senantiasa menjaga kondisi Thaharah, jika
mungkin
Matinul
Khuluq - Strong Caharacter - Akhlak yang kokoh
- Tidak takabbur
- Tidak Imma'ah (asal ikut, tidak punya
prinsip) (Harus memiliki hujjah yang kuat)
- Tidak Berdebat
- Tidak dusta
- Tidak mencaci maki
- Tidak mengadu domba
- Tidak Ghibah
- Tidak menjadikan orang buruk sebagai teman /
sahabat
- Memenuhi janji
- Birrul Walidain
- Memiliki ghirah (rasa cemburu) pada
keluarganya
- Memiliki ghirah (rasa cemburu) pada agamanya
- Tidak memotong pembicaraan orang lain
- Tidak mencibir dengan isyarat apapun
- Tidak menghina dan meremehkan orang lain
- Menyayangi yang kecil
- Menghormati yang besar
- Menundukkan pandangan
- Menyimpan rahasia
- Menutupi dosa orang lain
Qawiyul
Jismi - Physical Power - Fisik yang kuat
- Bersih badan
- Bersih pakaian
- Bersih tempat tinggal
- Komitmen dengan olah raga 2 jam setiap pekan
- Bangun sebelum fajar
- Memperhatikan tata cara baca yang sehat
- Mencabut diri dari merokok
- Komitmen dengan adab makan dan minum sesuai
dengan sunnah
- Tidak berlebihan dalam begadang
- Menghindari tempat-tempat kotor dan polusi
- Menghindari tempat-tempat bencana (bila
masih di luar area)
Mutsaqaful
Fikri - Thingking Briliantly - Intelek dalam berpikir
- Baik dalam membaca dan menulis
- Memperhatikan hukum-hukum tilawah
- Mengkaji marhalah Makkiyah dan menguasai
karakteristinya
- Mengenal 10 sahabat yang dijamin masuk surga
- Mengetahui hukum Thaharah
- Mengetahui hukum Shalat
- Mengetahui hukum Puasa
- Menyadari adanya peperangan zionisme
terhadap Islam
- Mengetahui ghazwul fikri
- Mengetahui organisasi-organisasi terselubung
- Mengetahui bahaya pembatasan kelahiran
- Berpartisipasi dalam kerja-kerja jama'i
- Tidak menerima suara-suara miring tentang
kita
- Membaca satu juz tafsir Alquran (juz 30)
- Menghafalkan separuh Arba'in (1-20)
- Menghafalkan 20 hadits pilihan dari
Riyadhush-Shalihin
- Membaca sesuatu yang di luar spesialisasinya
4 jam setiap pekan
- Memperluasa wawasan diri dengan
sarana-sarana baru
- Menjadi pendengar yang baik
- Mengemukakan pendapatnya
Mujahidun
Linafsihi - Continence - Berjuang melawan hawa nafsu
- Menjauhi segala yang haram
- Menjauhi tempat-tempat maksiat
- Menjauhi tempat-tempat bermain yang haram
Haritsun
'Ala Waqtihi - Good Time Managemenet - Pandai Menjaga Waktu
- Bangun pagi
- Menghabiskan waktu untuk belajar
Munazham
fi Syu'unihi - Well Organized - Teratur dalam segala urusan
- Tidak menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga
yang menentang Islam
- Memperbaiki penampilannya
Qadirun
Alal Kasbi - Independent - Mandiri dari segi ekonomi
- Menjauhi sumber penghasilan haram
- Menjauhi riba
- Menjauhi judi dengan segala macamnya
- Menjauhi tindak penipuan
- Membayar zakat
- Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang
lain
- Menabung, meskipun sedikit
- Menjaga fasilitas umum
- Menjaga fasilitas khusus
NAfi'un
Lighairihi - Giving Contribution - Bermanfaat untuk orang lain
- Melaksanakan hak kedua orang tua
- Membantu yang membutuhkan
- Memberi petunjuk orang tersesat
- Ikut berpartisipasi dalam kegembiraan
- Menikah dengan pasangan yang sesuai
Membentuk kepribadian seorang muslim yang
tangguh adalah dengan membangun pemikiran secara terpadu dalam diri seseorang
di atas dasar aqidah Islam. Maka sudah menjadi kewajiban setiap muslim agar
senantiasa waspada dalam menjaga atau memelihara bangunan pemikiran dan
kecenderungannya agar tetap terikat kuat dengan aqidah Islam disetiap langkah dalam
hidup ini.
Wallahu a’lam bishowab.